Profil Desa Pendawa
Ketahui informasi secara rinci Desa Pendawa mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Pendawa, Kecamatan Lebaksiu, Tegal, merupakan desa bersejarah dengan Situs Megalitikum Candi Watu Lumpang. Memiliki potensi ekonomi di sektor pertanian dan UMKM seperti telor asin dan tempe, desa ini terus berkembang dengan pemerintahan yang transpar
-
Warisan Purbakala
Desa Pendawa merupakan rumah bagi Situs Candi Watu Lumpang, sebuah peninggalan era megalitikum berusia ribuan tahun yang menjadi ikon sejarah dan budaya utama di Kabupaten Tegal.
-
Pusat UMKM Lokal
Perekonomian desa ditopang oleh sektor UMKM yang aktif, dengan produk unggulan seperti telor asin, rempeyek kacang, dan tempe yang telah dikenal di tingkat lokal.
-
Wilayah Terkecil, Populasi Padat
Meskipun menjadi desa dengan luas wilayah terkecil di Kecamatan Lebaksiu (1,40 km²), Desa Pendawa memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, mencapai hampir 4.000 jiwa/km², menunjukkan dinamika sosial yang signifikan.

Terletak di tengah lanskap agraris Kabupaten Tegal, Desa Pendawa di Kecamatan Lebaksiu bukan sekadar sebuah pemukiman biasa. Desa ini merupakan sebuah kanvas sejarah yang kaya, rumah bagi peninggalan era megalitikum yang bernilai tinggi, sekaligus entitas yang terus bergerak dinamis menumbuhkan potensi ekonomi lokalnya. Dengan memadukan warisan leluhur dan geliat ekonomi warganya, Desa Pendawa menawarkan profil yang unik sebagai salah satu desa bersejarah dengan prospek pengembangan yang menjanjikan di Jawa Tengah.
Desa Pendawa menyimpan jejak peradaban kuno yang menjadikannya salah satu desa tertua di Kabupaten Tegal. Potensi utamanya, Situs Candi Watu Lumpang, menjadi bukti bisu perjalanan panjang desa ini melintasi zaman. Didukung oleh pemerintahan desa yang aktif dan masyarakat yang giat, Pendawa kini berfokus pada penguatan sektor pertanian dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian, sembari tetap menjaga kelestarian budaya yang menjadi identitasnya. Profil Desa Pendawa menjadi cerminan dari sebuah wilayah yang menghargai masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih sejahtera.
Geografi dan Demografi: Wilayah Strategis dengan Kepadatan Penduduk yang Signifikan
Secara geografis, Desa Pendawa berlokasi di Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Letaknya yang strategis di jalur yang menghubungkan berbagai wilayah di sekitarnya memberikan keuntungan aksesibilitas. Wilayah Desa Pendawa membentang di atas lahan seluas 1,40 kilometer persegi, menjadikannya desa dengan luas terkecil di Kecamatan Lebaksiu.
Batas-batas wilayah Desa Pendawa meliputi:
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Lebaksiu Lor
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Jatimulya
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Kajen
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Dukuhlo
Meskipun memiliki wilayah yang paling kecil di kecamatannya, Desa Pendawa memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tergolong tinggi. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal pada tahun 2023, jumlah penduduk Desa Pendawa tercatat sebanyak 5.522 jiwa. Dengan luas wilayah 1,40 km², maka kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 3.944 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat pemukiman yang padat dan menjadi tantangan sekaligus potensi dalam pengelolaan sumber daya dan pengembangan wilayah.
Struktur populasi yang dinamis ini menjadi modal sosial yang penting bagi pembangunan desa, baik dalam hal tenaga kerja maupun partisipasi masyarakat dalam program-program pemberdayaan yang digulirkan oleh pemerintah desa.
Pemerintahan Desa: Tata Kelola yang Aktif dan Transparan
Roda pemerintahan di Desa Pendawa berjalan di bawah kepemimpinan yang terstruktur dan berorientasi pada pelayanan publik. Pemerintah desa secara aktif mengelola administrasi, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kepala Desa Pendawa yang menjabat untuk periode 2019-2025 ialah Suwito. Di bawah kepemimpinannya, pemerintah desa menunjukkan komitmen terhadap transparansi, salah satunya melalui portal website resmi desa.
Melalui portal tersebut, masyarakat dapat mengakses berbagai informasi penting, termasuk laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Dalam sebuah pernyataan di portal resmi desa, ditekankan bahwa "Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap anggaran yang di dapatkan," pemerintah desa berkomitmen pada transparansi anggaran. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Desa yang mendorong pemerintahan yang terbuka dan akuntabel.
Pada Februari 2023, sebuah berita dari media lokal "Tinta Rakyat" menyoroti kegiatan pelantikan salah satu perangkat desa yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa Suwito. Acara tersebut dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), yang menunjukkan sinergi yang baik antara pemerintah desa dan tingkat kecamatan. Camat Lebaksiu dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergitas dan adaptasi bagi perangkat desa yang baru untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Ini mengindikasikan adanya upaya berkelanjutan untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia di lingkungan pemerintahan desa.
Jejak Sejarah dan Potensi Budaya: Pesona Situs Megalitikum Candi Watu Lumpang
Keistimewaan utama yang membedakan Desa Pendawa dari desa-desa lain di Kabupaten Tegal ialah kekayaan sejarahnya yang mendalam. Desa ini diyakini sebagai salah satu pemukiman tertua, yang dibuktikan dengan keberadaan situs purbakala Candi Watu Lumpang. Situs ini bukan sekadar tumpukan batu, melainkan sebuah artefak peninggalan zaman megalitikum yang diperkirakan berusia sekitar 4.000 tahun.
Candi Watu Lumpang, yang berlokasi di ujung barat desa, tepatnya di RT 01 RW 02, diyakini oleh masyarakat setempat sebagai peninggalan sakral yang memiliki kekuatan spiritual untuk melindungi desa dari marabahaya. Letaknya yang berada di bawah sebuah pohon rindang yang ikonik menambah suasana asri dan magis di area situs. Menurut para peneliti, bentuk dan jenis batuan pada situs ini menunjukkan karakteristik peninggalan kebudayaan megalitikum yang berfungsi sebagai tempat pemujaan arwah nenek moyang dan simbol kesuburan.
Keberadaan situs ini menjadi aset budaya dan pariwisata yang tak ternilai. Masyarakat Desa Pendawa hingga kini terus menjaga dan melestarikan Candi Watu Lumpang. Setiap tahun, sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan, diadakan tradisi Sedekah Bumi di area situs. Tradisi ini menjadi wujud nyata dari kearifan lokal dalam merawat warisan leluhur sekaligus memperkuat ikatan sosial antarwarga. Potensi Candi Watu Lumpang sebagai destinasi wisata sejarah dan edukasi sangat besar, menunggu untuk dikembangkan lebih lanjut secara profesional tanpa menghilangkan kesakralannya.
Perekonomian Desa: Dari Agrikultur hingga UMKM Unggulan
Sektor perekonomian Desa Pendawa ditopang oleh dua pilar utama: pertanian dan UMKM. Sebagai bagian dari wilayah agraris Kecamatan Lebaksiu, sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidup dari hasil bumi. Program-program pemerintah seperti penyaluran bantuan benih padi dan jagung, yang didampingi oleh Babinsa dan PPL Pertanian, menunjukkan adanya fokus untuk menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas pertanian di desa ini.
Namun geliat ekonomi Desa Pendawa tidak hanya berhenti di sawah. Masyarakatnya juga dikenal aktif dalam mengembangkan berbagai usaha skala rumah tangga. Berdasarkan data dari portal resmi desa, terdapat beberapa produk UMKM yang menjadi potensi unggulan, di antaranya:
Telor Asin: Produk olahan telur bebek ini merupakan salah satu ikon kuliner Tegal, dan Desa Pendawa turut serta dalam produksinya, menyumbang pada rantai pasok komoditas khas daerah.
Rempeyek Kacang: Makanan ringan yang renyah ini diproduksi oleh warga desa dan memiliki pasar yang cukup luas sebagai camilan pendamping hidangan utama.
Tempe Kedelai: Sebagai makanan kaya protein yang dikonsumsi secara luas, produksi tempe menjadi salah satu kegiatan ekonomi harian yang menopang pendapatan keluarga.
Selain itu, terdapat pula kegiatan ekonomi unik yang telah berlangsung lama meskipun kini mulai tergerus zaman, yakni produksi kelobot jagung atau kertas rokok tradisional dari kulit jagung kering. Seorang warga dalam sebuah artikel di Kompasiana menuturkan, "Dulu di sini sepertiga masyarakat desa Pendawa banyak atau sebagian besar masyarakat adalah penghasil kelobot jagung." Produk ini pernah dipasarkan hingga ke Pemalang dan Slawi, menunjukkan adanya jaringan niaga yang telah terbangun sejak lama. Meskipun peminatnya kini berkurang, kisah ini menggambarkan jejak kewirausahaan masyarakat Desa Pendawa yang adaptif.
Dengan demikian, perpaduan antara sektor pertanian yang stabil dan UMKM yang kreatif menjadikan struktur ekonomi Desa Pendawa cukup resilient dan berpotensi untuk terus dikembangkan melalui pembinaan, permodalan, dan perluasan akses pasar.
Desa Bersejarah yang Menatap Masa Depan
Desa Pendawa, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, merupakan sebuah wilayah yang sarat akan nilai. Lebih dari sekadar satuan administratif, desa ini ialah perpaduan harmonis antara masa lalu dan masa kini. Warisan sejarahnya yang agung melalui Situs Candi Watu Lumpang memberikan identitas yang kuat dan potensi wisata yang belum tergarap sepenuhnya. Di sisi lain, dinamika demografi, tata kelola pemerintahan yang transparan, serta geliat ekonomi berbasis pertanian dan UMKM menunjukkan bahwa desa ini tidak statis.
Dengan populasi yang padat dan semangat kewirausahaan warganya, Desa Pendawa memiliki modal sosial dan ekonomi yang kokoh untuk menghadapi tantangan masa depan. Kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak-pihak terkait akan menjadi kunci untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang ada, mulai dari pelestarian situs purbakala hingga pengembangan produk-produk unggulan lokal. Desa Pendawa adalah bukti bahwa menghargai akar sejarah dapat menjadi fondasi yang kuat untuk membangun kesejahteraan yang berkelanjutan.